Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku yang tersebar di seluruh penjuru. Masing-masing suku juga memiliki kebudayaan serta identitas, seperti bahasa ataupun rumah adat yang berbeda-beda. Salah satunya adalah suku Batak yang merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia serta memiliki ciri khas pada rumah adatnya.
Pada artikel ini, Excellent akan mengajak kamu untuk melihat dan mengenal berbagai keunikan dari rumah adat Batak, khususnya dari suku Batak Toba yang dikenal dengan sebutan Rumah Bolon. Daripada penasaran, yuk langsung lihat apa saja hal menarik dari rumah adat Batak melalui artikel di bawah ini!
-Ciri Khas Rumah Adat Batak
Rumah adat Batak memiliki ciri khas tersendiri yang bisa kamu lihat pada desainnya. Terdiri dari dua bangunan utama, yakni tempat tinggal dan lumbung padi, rumah adat Batak ini pun memiliki bentuk persegi empat dengan desain bangunan menyerupai rumah panggung serta memiliki jarak dengan tanah sekitar 1,75 meter.
Dibangun dengan pondasi tipe cincin serta memiliki atap yang terbuat dari daun rumbia atau atap ijuk berbentuk pelana kuda, rumah adat Batak dihias dengan berbagai macam ukiran yang memiliki banyak makna filosofis.
Sementara itu, bagian dalam atau interior dari rumah adat Batak ini terbagi dalam tiga bagian. Ada bagian bawah untuk tempat hewan, bagian tengah sebagai tempat beraktivitas penghuni rumah, serta bagian atas yang disebut sebagai ginjang. Tentunya, bagian interior rumah adat Batak memiliki ciri khas tersendiri sehingga berbeda dengan desain interior rumah masyarakat urban.
-Rumah Bolon Terdiri Dari Berbagai Jenis
Rumah Bolon tak hanya terdiri dari satu jenis saja. Rumah adat Batak ini terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari rumah Bolon Toba, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, hingga rumah Bolon Angkola yang masing-masingnya memiliki karakter dan keunikannya tersendiri.
-Rumah Bolon Sebagai Tempat Tinggal Para Raja
Fakta menarik lain tentang rumah adat Batak ini adalah penggunaannya yang sempat dijadikan sebagai tempat tinggal para raja. Terdapat 14 raja yang pernah menempati rumah Bolon, mulai dari Raja Pangultop Ultop hingga raja terakhir, yakni Raja Mogang.
-Rumah Bolon Tak Hanya Sebagai Rumah Tinggal
Saat ini, rumah Bolon memang difungsikan sebagai rumah tinggal seperti layaknya rumah biasa. Namun, di beberapa daerah, rumah adat Batak yang satu ini memiliki fungsi yang lain. Misalnya di kawasan Tapanuli, di mana rumah Bolon dianggap dapat mewakili status sosial dari pemiliknya.
-Sebutan Rumah Bolon Berdasarkan Hiasan
Perbedaan antara setiap rumah Bolon juga terletak pada hiasannya. Untuk rumah adat Batak yang memiliki berbagai macam hiasan dan ukiran tradisional, kamu dapat menyebutnya dengan sebutan Rumah Gorga Sarimunggu. Sementara itu, rumah adat Batak yang polos dan tidak memiliki hiasan dapat kamu sebut dengan istilah Jabu Batara Siang.
-Makna Filosofis Rumah Bolon
Desain pada rumah adat Batak ini juga memiliki berbagai makna filosofis, misalnya pada tiang penyangga yang dibuat kokoh untuk difungsikan sebagai pondasi rumah untuk menunjukkan sifat kuat dan gotong royong. Sementara itu, bagian atap dari rumah Bolon merupakan doa agar pemilik rumah senantiasa diberikan kesuksesan.
Untuk rumah adat Batak yang memiliki ukiran, hal tersebut mewakili doa baik untuk pemilik rumah. Sedangkan, pada tiap lantai di rumah adat Batak ini terdapat arti tersendiri, yakni bagian bawah untuk mengingatkan manusia dengan kematian, bagian tengah untuk menggambarkan kehidupan sehari-hari, dan bagian atas berhubungan dengan para dewa.
Inilah berbagai keunikan dari Rumah Bolon, rumah adat Batak yang keberadaannya masih bisa kamu temukan dengan mudah di kawasan Sumatra Utara. Selain informasi di atas, baca juga berbagai inspirasi menarik lainnya melalui artikel di Excellent Property!