Ketika Generasi Muda Tak Lagi Mengejar Kepemilikan
Bagi sebagian anak muda, rumah bukan lagi simbol kesuksesan — tapi hanya ruang untuk bernafas, tempat mereka bisa bekerja, beristirahat, dan jadi diri sendiri.
1. Hidup Bukan Sekadar Menetap
Banyak Gen Z lebih memilih mobilitas: pindah kota, kerja jarak jauh, atau bahkan hidup “nomaden digital”. Bagi mereka, kebebasan lebih berharga daripada cicilan 20 tahun.
2. “Belonging” Lebih Penting dari “Owning”
Mereka tidak mencari kepemilikan, tapi koneksi. Co-living, apartemen fleksibel, hingga shared space jadi pilihan karena memberi rasa kebersamaan — bukan hanya ruang tidur.
3. Rumah Jadi Ekstensi Kepribadian
Gen Z mendesain ruang mereka bukan untuk pamer, tapi untuk merepresentasikan siapa diri mereka. Setiap detail interior, warna dinding, hingga pencahayaan punya makna personal. Rumah bukan tempat tinggal — tapi moodboard hidup.
4. Real Estate Tanpa Lokasi
Konsep “rumah” kini bahkan melampaui lokasi. Dengan kerja online dan teknologi virtual, rumah bisa di mana saja: dari apartemen kecil di kota, hingga kamar sewa di Bali yang jadi kantor sekaligus studio konten.
5. Masa Depan Properti: Emosi, Bukan Beton
Pengembang yang cerdas mulai menangkap arah ini. Hunian masa depan bukan cuma soal luas tanah — tapi pengalaman emosional: rasa nyaman, kebebasan, dan koneksi sosial di dalamnya.