Description
Slow Living Space: Tren Hunian Anti-Ngebut di Tengah Kota Cepat
1. Fokus pada ketenangan, bukan kuantitas ruang
Banyak Gen Z dan milenial kini memilih apartemen mungil tapi punya vibe yang damai dan natural — tanaman, pencahayaan alami, dan interior minimalis.
2. Hunian jadi tempat “healing”, bukan cuma tidur
Konsep ini menjadikan rumah sebagai ruang penyembuh. Setiap sudut punya fungsi emosional: membaca, journaling, atau sekadar duduk tanpa gangguan notifikasi.
3. Arsitektur yang mengutamakan mindfulness
Desainnya dibuat untuk memperlambat tempo hidup — jendela besar untuk cahaya alami, sirkulasi udara terbuka, dan warna-warna lembut.
4. Cocok untuk gaya hidup hybrid
Bekerja, beristirahat, dan menikmati waktu pribadi di satu tempat. Slow living bukan soal pindah ke desa, tapi menciptakan ketenangan bahkan di tengah hiruk pikuk kota.
5. Rumah bukan sekadar tempat tinggal, tapi tempat berdamai
Karena akhirnya, “rumah” yang paling dicari bukan yang besar, tapi yang bisa menenangkan hati.






