Buat Gen Z, rumah nggak cuma soal atap di atas kepala. Tapi juga soal vibe, lighting, dan layout yang instagramable.
Masalahnya, nggak semua hunian kece itu nyaman buat ditinggal lama.
Nah, di sinilah dilema mulai muncul: mau yang estetik, atau yang fungsional?
1. Desain Minimalis Bukan Sekadar Tren, Tapi Gaya Hidup
Gen Z suka desain yang clean, simple, tapi tetap punya karakter.
Furniture modular, warna netral, dan pencahayaan alami jadi kunci supaya ruangan kecil tetap terasa luas tanpa kehilangan gaya.
2. Tapi Jangan Lupa: Nyaman Itu Nggak Selalu Aesthetic
Kadang, sofa empuk yang “nggak instagramable” justru bikin betah.
Banyak yang mulai sadar: hunian bukan galeri seni, tapi tempat buat recharge diri. Jadi, pilih yang looks good but feels better.
3. Smart Home = Smart Life
Teknologi juga jadi pertimbangan utama. Gen Z pengin rumah yang bisa dikontrol lewat HP — dari lampu, AC, sampai keamanan.
Bukan cuma biar keren, tapi biar efisien dan hemat energi juga.
4. Estetika Alam Semakin Diminati
Sentuhan tanaman hijau, aroma kayu, dan cahaya hangat bikin hunian terasa hidup.
Konsep biophilic design jadi jawaban buat mereka yang pengen keseimbangan antara modern dan natural.

